Senin, 03 Februari 2014

Tanya Jawab 74



Tanya Jawab

Umat Bertanya :

Menggantungkan nasib pada setan malaikat, mimpi, peramal, mengocok batang bambu bernomor (Ciam Si), para dewa pelindung Dharma penjaga vihara, dan bukan mengandalkan manusia, apakah tindakan ini dibenarkan?


Master Chin Kung Menjawab :

Tindakan ini tidak dibenarkan. Ajaran Buddha mengajarkan kita agar menghormati setan dan malaikat, tetapi tidak boleh belajar dari mereka. Kita adalah Siswa Buddha dan telah bertrisarana pada Triratna, kita belajar dari Buddha Dharma dan Sangha, bukan dengan mengandalkan setan dan malaikat. Walaupun setan dan malaikat pelindung Dharma, kita menghormati mereka sebagai dewa pelindung Dharma, tetapi kita tidak belajar pada mereka.

Ketika Buddha masih berada di dunia, kita mengandalkan Buddha, ketika Buddha tidak berada di dunia lagi, kita mengandalkan Dharma, “Dharma” adalah sutra. Mengamalkan ajaran dalam sutra, ada sutra yang isinya dalam, praktisi pemula tidak memahaminya, dapat membaca penjelasannya. Penjelasan yang ditulis oleh para praktisi terdahulu lebih bisa diandalkan, sedangkan penjelasan yang dibuat oleh praktisi masa kini hanya dilihat jika kondisinya terpaksa, mengapa demikian?

Penjelasan yang dibuat oleh praktisi terdahulu telah tersebar selama beberapa ratus tahun, andaikata memiliki pandangan salah, maka buku ini pasti sejak awal sudah hilang dari peredaran, dan dia bisa tetap bertahan, semakin lama waktu berlalu maka semakin dapat dipercayai. Sedangkan penjelasan yang dibuat oleh orang sekarang belum diuji oleh sejarah dan waktu, maka itu sebaiknya kita memilih penjelasan yang dibuat oleh praktisi terdahulu; andaikata tidak dapat memahami penjelasan dari praktisi terdahulu, barulah kita membaca penjelasan orang kini, sebagai bantuan.

Ketika kita hendak belajar dari kalyanamitra, maka terlebih dulu lihatlah silsilah pewarisan ajaran dari gurunya, dia belajar dari siapa, andaikata tidak memiliki guru maka tidak bisa diandalkan, harus ada guru yang menurunkannya. Guru dari kalyanamitra, andaikata masyarakat, umat berkeluarga atau anggota Sangha amat menyanjungnya, menghormati dan memujinya, maka begini baru boleh dipercaya; andaikata silsilah pewarisan ajarannya bermasalah, maka kredibilitasnya bermasalah. Kita belajar dari Kalyanamitra, harus memahami silsilah perwarisan ajarannya paling sedikit tiga generasi sebelumnya, dari sini barulah bisa yakin padanya.       
   
Buddha menetapkan sila, Sangha menetapkan peraturan, mengajari kita agar mematuhi peraturan. Yang khas dari Agama Buddha di Tiongkok adalah Vindhya Vana (vihara tempat tinggal para anggota Sangha bersama praktisi lainnya), seperti kata pepatah berikut : “Ma Zu mendirikan Vindhya Vana, Bai Zhang yang membuat peraturannya”.

Di wilayah Tiongkok, peraturan ditetapkan harus sesuai dengan kebiasaan hidup masyarakat Tiongkok, tetapi semangat yang ada dalam sila itu tidak berubah, hanya saja kalimatnya ada yang disesuaikan. Maka itu, setiap vihara memiliki peraturannya sendiri, bahkan kebaktiannya juga tidak sama, masing-masing memiliki karateristik tersendiri, juga meraih keberhasilan, juga memiliki silsilah pewarisan ajaran. Mengapa tidak sama?  Untuk menarik para makhluk yang berbeda akar kebijaksanaannya, maka metode yang digunakan tidak sama, tetapi yang pasti dapat mengakibatkan semua makhluk memperoleh manfaat. Maka itu, tidak boleh mengandalkan setan dan malaikat.



問:依靠鬼、作夢、算卦、抽籤、護法等管道場,而是依靠人,請問規章制這樣做如法嗎?

答:這樣做不如法。佛教導我們,對鬼神要敬重,但是決定不跟他學習。我們是佛弟子皈依三寶,我們向佛法僧學習,絕不依鬼神。鬼神縱然發心護持佛法,我們尊敬他為護法神,但是決不能跟他學習。

佛陀在世依佛,佛不在世依法,「法」是經典。依照經典的理論教訓去做,有的經典太深,初學的人看不懂,可以看註疏。看古人的註解比較可靠,看今人的註解,除非是不得已,為什麼?古人的註解流傳幾百年了,如果見解有錯誤,這本書決定會被淘汰,而它能傳下來,時間愈久愈可以相信。今人的註解沒有經過歷史考驗,所以我們看註解還是以古人為主;若古註實在看不懂,才看現代人講法,作為輔助。

我們親近善知識,要先打聽善知識的師承,他是跟誰學的,因為無師自通不可靠,一定要有老師傳承。善知識的老師,若社會大眾或是佛門在家、出家的大德對他都景仰、尊敬、讚歎,這樣才是可以相信;若師承有問題,他的可信度就有問題。我們親近善知識,至少要了解善知識三代以上的承傳,從這裡建立信心。

佛制定戒律,僧團制定規約,教導我們依照章程制度。中國佛教的特色是叢林,「馬祖建叢林,百丈立清規」,清規是戒律的現代化,是戒律的本土化。在中國地區,一定要適合中國人的生活習慣,但戒律的精神不變,只是條文有所修改。因此,每個寺廟都有自己的規章制度,甚至於功課儀規也不同,各有各的家風,都有成就,都有師承。為什麼不同?為接引不同根機眾生,因此所用的方法、手段就不同,但決定能令大眾得利益。所以,不可依靠鬼神。21-90-56