Senin, 09 Desember 2013

Empat Materi Sederhana Master Yongming Yanshou 12



Hal ini dapat anda lihat dalam syair selanjutnya yakni “jika hanya menggunakan Dhyana tanpa disertai metode Sukhavati maka diantara sepuluh orang ada sembilan yang menyimpang, jika kondisi gelap muncul, pasti akan mengikutinya”.

 Kalimat syair ini menyadarkan kita, di sini kita membahas tentang “hanya memakai metode Dhyana tanpa disertai metode Sukhavati, praktisi yang menganutnya tentu bukan orang biasa, yakni yang telah mencapai pencerahan besar, tetapi andaikata dia tidak bertekad lahir ke Alam Sukhavati, maka diantara sepuluh ada sembilan yang salah jalan. “Kondisi gelap” yang dimaksud di sini adalah menunjuk pada keadaan di “antarabhava”, yakni ketika ajal tiba dan menghembuskan nafas terakhir, anda akan memasuki keadaan antarabhava, karena anda belum benar-benar memutuskan tumimbal lahir, walaupun anda telah mencapai pencerahan besar, pandangan anda hampir serupa dengan Buddha, tetapi anda belum memutuskan noda pikiran dan ketrampilan yang anda miliki masih belum mencukupi, walaupun hanya setitik noda pikiran yang masih ada, anda masih belum dapat keluar dari tumimbal lahir, maka ini amat disayangkan.

Master Yin Guang menceritakan sebuah kisah sebagai perumpamaan dalam hal ini, ini adalah kisah yang amat populer yang berjudul “batu tiga masa kehidupan” yakni pada masa Dinasti Tang ada seorang Bhiksu Dhyana yang bernama Master Yuan Ze, beliau telah mencapai kondisi batin yang bisa mengetahui masa lampau dan masa yang akan datang, berteman baik dengan Upasaka Li Yuan. Upasaka Li Yuan memiliki seorang ayah yang merupakan pejabat kerajaan, namun sayangnya ketika An Lushan mengadakan pemberontakan, ayahnya mati terbunuh, sejak itu Upasaka Li Yuan tidak berkeinginan lagi mengejar kedudukan, tetapi menfokuskan diri mempelajari Buddha Dharma, kemudian dia menyumbangkan rumahnya untuk dijadikan vihara dan melatih diri di dalamnya, bahkan mengundang Master Yuan Ze untuk menjadi ketua vihara, mendukung Triratna.

Beberapa tahun kemudian Upasaka Li Yuan hendak menjelajahi Mount Emei, dia bermaksud mengajak Master Yuan Ze untuk ikut serta, Master Yuan Ze memilih melewati Provinsi Shanxi agar cepat sampai di tujuan, sedangkan Li Yuan memilih menggunakan transportasi sungai, karena Master Yuan Ze orangnya selalu mengalah maka dia menuruti pilihan Upasaka Li Yuan. Akhirnya perahu berlayar sampai di wilayah yang agak berbahaya, maka itu tukang perahu memutuskan untuk berhenti sejenak, lagipula hari juga sudah gelap. Tiba-tiba Master Yuan Ze melihat ada seorang wanita di seberang sungai sedang mengambil air, begitu melihat wanita ini, Master Yuan Ze segera meneteskan airmata, Li Yuan segera bertanya mengapa setelah melihat wanita ini beliau meneteskan airmata? Master Yuan Ze menjawab, waktu lalu saya tidak bersedia melewati jalur sungai adalah karena wanita ini, orang ini telah mengandung selama tiga tahun, menanti siapa? Yakni diriku, menanti diriku untuk bertumimbal lahir. Karena saya memiliki kekuatan samadhi maka itu saya tidak menuruti kehendaknya, asalkan saya tidak bertemu dengan wanita ini maka saya tidak perlu bertumimbal lahir, sekarang telah bertemu, maka saya tidak bisa menghindar lagi, kini saatnya saya harus bertumimbal lahir.

Kemudian Master berpesan lagi pada Li Yuan : “Tiga hari lagi datanglah ke rumah wanita ini, mintalah untuk bertemu dengan bayinya, bila bertemu, saya akan tersenyum padamu, maka anda bisa memastikan bahwa bayi itu adalah diriku. Kemudian Master berkata lagi : “Ingatlah 12 tahun lagi, bulan ke-8 hari ke-15 di malam hari, kita bertemu di Hangzhou, di Sungai Gehong, Tianzhu!” Selesai berkata demikian, dengan sikap duduk Master menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah tiga hari berlalu, Upasaka Li Yuan pergi ke rumah wanita itu, ternyata benar bayinya telah berusia tiga hari, kemudian bayi itu tersenyum padanya, Li Yuan memastikan bayi itu adalah Master Yuan Ze. 12 tahun kemudian Li Yuan menepati janjinya datang ke Hangzhou di Sungai Gehong, Tianzhu. Dan benar saja di sana dia menemukan seorang anak penggembala yang berusia 12 tahun, duduk di punggung kerbau sambil meniup seruling, kemudian berjalan perlahan mendatangi Upasaka Li Yuan, setelah bertatap muka mereka saling mengenal diri masing-masing, sahabat lama yang sudah lama tak bersua. Kemudian penggembala ini melantunkan sebait syair yang berarti bahwa melalui tiga masa kehidupan, arwah tersebut tetaplah arwah yang semula, hanya saja rupa dan wajah telah berubah. Malu bertemu kerabat yang datang dari jauh, orang berjodoh juga telah bertemu, jadi tidak ada yang perlu diperbincangkan lagi. Tubuh ini telah berubah, namun batin ini masih sama, jiwa sejati kita takkan berubah. Selesai mengucapkan syair tersebut, anak penggembala inipun pergi. Ini adalah kisah nyata yang sangat populer.

Maka itu lihatlah, seperti kondisi batin yang dicapai oleh Master Yuan Ze, apakah kita mampu menyamainya? Apakah anda mampu memiliki ketrampilan Dhyana yang dimilikinya? Tentu saja tidak boleh. Ketrampilan pelatihan diri yang dimilikinya belumlah dapat mengakhiri tumimbal lahir, dia tidak bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, di kelahiran mendatang menjadi penggembala, sungguh disayangkan! Dan lagi kehidupan mendatang lebih buruk daripada sebelumnya.

Andaikata dalam kehidupan ini melatih diri, di kehidupan mendatang tentunya memiliki pahala besar, pahala besar belum tentu hal yang bagus, contohnya saja andaikata anda sekarang adalah saudara seorang kaisar, kaya dan berkedudukan tinggi, maka karma yang akan anda lakukan juga berat bukan? Segala kejahatan yang melanggar lima sila yang anda lakukan tentunya lebih banyak daripada orang lain, ini merupakan hal yang menakutkan, kalangan Buddhisme menyebutnya sebagai “musuh tiga masa kehidupan”, yang pertama adalah pahala dari melatih diri tapi tidak terlahir ke Alam Sukhavati; yang kedua adalah kaya dan berkedudukan tinggi, menciptakan karma buruk; yang ketiga adalah jatuh ke neraka.       



Dikutip dari Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Empat Materi Sederhana Master Yongming Yanshou
Tanggal : 28 Agustus 2013



所以你看這後面講的,『有禪無淨土,十人九蹉路,陰境若現前,瞥爾隨他去』。這個就提醒我們,這裡講「有禪無淨土」,不是普通人,是在禪宗大徹大悟之人,教下大開圓解的人,他在大悟之後,如果他不求生西方,那麼十個人裡頭九個人蹉路,蹉是蹉跎,就耽擱了,走冤枉路了。這個「陰境若現前」,這個陰境是指中陰身的境界,就是人臨終的時候,這口氣斷了,你就進入中陰身,因為你沒有真正了生死,雖然是大悟了,你的知見都跟佛差不多,但是你斷煩惱的功夫不夠,見思煩惱沒斷,哪怕還有一點點,你都出不了生死,還是要搞六道輪迴,這是很可惜的。

印光大師就講了一個例子,這是很有名的三生石的故事,這講什麼?在唐朝圓澤禪師,他已經修到了可以知過去未來,他跟李源居士是好朋友,李源他的父親是一位太守,後來安祿山造反就把他父親給殺了,所以李源就不再想在世間有功名了,就一心學佛,他就把自己的住宅改成寺院,在裡頭修行,而且請圓澤法師做方丈,護持三寶。

過了幾年李源要去朝峨嵋山,就想約圓澤禪師一起去,圓澤禪師就要求走陝西走旱路,李源要求走水路,要乘船走,圓澤禪師沒有辦法,因為禪師都是很調柔的,他不執著,你要求這樣他隨順你。結果坐船從水路就經過水比較險的地方,一個險地就停船了,剛好晚上要住宿。忽然就看到有一個婦女在岸邊,在打水,圓澤禪師一看到她,兩個眼睛就流眼淚,李源居士就問,你為什麼見到這個女人流眼淚?圓澤禪師說,我當初不肯從水路走就是怕見到這位婦女,這個人已經懷孕三年了,等誰?就等我,等我去投胎。因為我有禪定的功夫所以一直沒去,只要沒遇到她我就可以不用去投胎,現在遇上了,我就躲不過了,所以就要去投胎了。說你三天之後去找這個婦人家,見到一個嬰兒,我們約定我會朝你笑一笑,你就知道是我了。然後說再過十二年,八月十五晚上你到杭州天竺葛洪井畔來會我,禪師說完就坐化了。

結果三天之後,李源居士就到那個婦女家裡,果然看到孩子出生三天,跟著他笑一笑,知道這就是圓澤禪師。十二年之後李源居士就按照約定,就到了杭州天竺葛洪井畔,真的見到一個牧牛童,十二歲的孩子,坐在牛背上吹著小笛子,就緩緩的過來了。見到李源居士,兩個人就是都互相的知道了,老朋友相見了。然後這個放牛娃就唱了一首偈子,說:「三生石上舊精魂,賞月吟風莫要論,慚愧情人遠相訪,此身雖異性常存。」這講得很清楚,三生石上,過去現在未來三生,舊精魂,那魂還是原來的魂,形體已經變了。慚愧情人遠相訪,有情的人、過去有緣人互相見了面,不要再論什麼了。此身雖異,異就是變了,這個身體變了,那個性常存,我們的真性是不會變的。說完這個孩子就走了,這是真實的故事,三生石。

所以你看看,像圓澤禪師這等人物你能辦得到嗎?你能夠像他這個禪定功夫嗎?不行。像他這樣的人還沒有了生死,他不求生淨土,來生就變成個放牛娃而已,多可怕!而且一世不如一世。倘若這一生修行,來生有大福報,大福報未必是好事,你現在譬如說做了皇親國戚,大富大貴,你造業就重了,對不對?你殺生肯定比別人殺得多,殺盜淫妄酒肯定都會幹得比人別人多一點,這個就是很可怕的事,佛門講三世怨,第一世修行有福報,沒往生;第二世大富大貴,造業;第三世到地獄去了。


定弘法師主講
2013/8/28