Minggu, 08 Desember 2013

Empat Materi Sederhana Master Yongming Yanshou 10



Kalimat syair yang kedua adalah “Jika hanya menggunakan metode Sukhavati saja tanpa Dhyana, maka puluhan ribu orang yang mempraktekkannya puluhan ribu yang berhasil, jika dapat bertemu dengan Buddha Amitabha, buat apa merisaukan tidak tercapainya pencerahan”.

Jenis praktisi ini belum menemukan jiwa sejati, tidak menerapkan Dhyana, tetapi dia dapat menfokuskan diri melafal Amituofo dan bertekad lahir ke Alam Sukhavati, sepenuhnya yakin dan tidak ragu, terhadap tekad Buddha Amitabha, dapat meyakini dengan sepenuhnya, terhadap Jiwa KeBuddhaan yang ada di dalam diri sendiri, yakin bahwa diri sendiri pasti dapat mencapai KeBuddhaan, keyakinan sedemikian sedikitpun tak tergoyahkan. 

Bagaimana caranya untuk mencapai KeBuddhaan? Yakni dengan meneladani Bodhisattva Mahasthamaprapta “mengendalikan enam landasan indria, melafal Amituofo berkesinambungan”, menarik kembali enam indera kita, dan memusatkannya ke dalam sepatah Amituofo. Dalam keseharian ketika kita melafal Amituofo, walaupun anda hanya melafal sepuluh kali saja, juga harus dilakukan dengan penuh konsentrasi, inilah yang disebut dengan mengendalikan enam landasan indria, pikiran suci dapat berlangsung berkesinambungan. Hal ini serupa dengan “sang anak merindukan ibundanya”, sang anak berbakti sedang berkelana di luar, merindukan ibunda di kampung halaman, ibunda itu diperumpamakan adalah Buddha, Buddha merindukan kita ibarat “Bunda yang merindukan anak tunggalnya”, seorang ibunda senantiasa merindukan anaknya dan tidak mungkin melupakan anaknya. Ibunda di dunia ini memikirkan anaknya hanya untuk satu kehidupan ini saja, sedangkan Buddha memikirkan kita untuk selama-lamanya, sesaatpun tidak pernah mengabaikan dan melepaskan kita.

Hanya saja kita para makhluk tidak sudi mengingat Buddha, sehingga berkelana di luar, kesepian tiada tempat berlindung dan mengalami penderitaan, kini dapat kembali ke jalan yang benar, saya ingin kembali ke kampung halaman Alam Sukhavati, saya ingin sepenuhnya merindukan Buddha Amitabha, maka akan dapat menjalin hubungan Dharma dengan Buddha Amitabha, sehingga memperoleh tuntunan dari Buddha.

Jika dalam keseharian anda ada melatih diri, yakni memiliki ketrampilan sila, samadhi dan prajna, walaupun belum mencapai pencerahan, tidak masalah, ketika sampai saat menjelang ajal, pikiranmu pasti berada dalam lafalan Amituofo dan tak tergoyahkan, karena ada Buddha Amitabha yang memberkatimu. Di dalam Amitabha Sutra tercantum bahwa “pikiran terfokuskan dan tak tergoyahkan”, untuk mencapai kondisi pikiran tak tergoyahkan bukanlah hanya bisa dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri saja, tetapi ini adalah pemberkatan kekuatan tekad Buddha Amitabha, pada saat menjelang ajal praktisi ini berada dalam kondisi pikiran tak tergoyahkan, maka terlahir ke Alam Sukhavati, di dalam sutra dibabarkan dengan begitu jelas, kita pasti yakin sepenuhnya dan takkan ragu sedikitpun.

Andaikata dalam keseharian kita tidak sempat melatih diri, bahkan juga melakukan perbuatan jahat yang berat, mungkin saja ada praktisi yang pernah melakukan kejahatan, sehingga merasa risau, maka saya menasehati anda agar jangan merasa khawatir. Pernah suatu kali ada seorang umat yang datang menemuiku, katanya guru, saya pernah menggugurkan kandungan, bagaimana ini? Guru, saya sering makan daging dan minum arak, membunuh satwa, bagaimana ini? Tentu saja ini adalah karma buruk, kelak pasti harus melunasi hutang karma, tetapi sekarang anda telah menfokuskan pikiran melafal Amituofo dan bertekad lahir ke Alam Sukhavati, maka dalam kelahiran ini, anda boleh tidak melunasinya, Buddha Amitabha menjemput anda ke Alam Sukhavati, kelak anda akan kembali lagi, menjelma dalam tubuh yang tak terhingga, kemudian menuju ke alam-alam lainnya untuk melunasi hutang karma tersebut. Pada saat itu anda tidak memiliki kemelekatan pada tubuh jasmani ini lagi, karena anda memiliki tubuh jelmaan yang tak terhingga, yang satu ini mati masih ada banyak lagi, maka itu anda pergunakan untuk melunasi hutang karma, ini jadi mudah. Beda dengan sekarang ini, anda hanya memiliki satu tubuh jasmani, harus tunggu sampai kapan barulah hutang anda terlunasi?


Dikutip dari Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Empat Materi Sederhana Master Yongming Yanshou
Tanggal : 28 Agustus 2013



第二首偈『無禪有淨土,萬修萬人去,若得見彌陀,何愁不開悟』。這種人沒有明心見性,沒有禪,但是他能夠一心一意求生西方極樂世界,對西方深信不疑,對彌陀本願深信不疑,對自己本有的佛性,相信自己一定能成佛,這個信心也一點不動搖。怎麼去成佛?我到西方極樂世界去,所以他一心一意念佛。就像大勢至菩薩「都攝六根,淨念相繼」,六根全部都收攝起來,專注在佛號上面,我們平常念佛,哪怕你念十句佛號都要專注,這叫都攝六根,淨念能夠相繼。就好像「如子憶母」,孝順的孩子在外面流浪,想念故鄉的母親,母親就像佛,佛念我們「如母憶子」,像母親念著孩子時刻都不忘。母親念我們只念一生而已,佛念我們是生生世世無量劫,沒有絲毫放過。

只是我們眾生不肯念佛,所以在外面流浪,孤苦伶仃,冤枉受苦,現在能夠回頭,我想回老家,回西方,我就一心念阿彌陀佛,就能跟阿彌陀佛感應道交,蒙佛攝受。你如果平常就有修持,就有戒定慧的功夫,雖然沒開悟,不要緊,到臨終的時候你肯定正念分明,因為有彌陀本願加持你。在《彌陀經》上講得很清楚,「心不顛倒」,心不顛倒不是靠你自己的本事,是彌陀本願加持你,是人臨命終時,心不顛倒,即得往生西方極樂世界,經上講得特別的清楚,我們要堅信不疑。

假如我們平常沒有修持,甚至造了五逆十惡的重罪,可能也有些同修曾經造過一些罪業,很懊悔,我勸你,你也不用懊悔。曾經有居士跑來給我講說,法師,我墮過胎怎麼辦?法師,我飲酒吃肉很多,殺生很多怎麼辦?當然這是造惡業,將來是要還債的,但是你現在一心求生西方,你這一生可以不用還,阿彌陀佛把你接到西方去,你將來乘願再來,你示現無量身,到每個世界去還債也不遲。你那時候你對身體不會執著,因為你有無量身,這個死了還有那個,所以你就拿去還,這就容易。現在你就一個身,你怎麼還?還到什麼時候還完?

定弘法師主講
2013/8/28