Kamis, 12 Desember 2013

Pokok Bahasan Selama Kunjungan ke Amerika 08



Dalam kunjungan kali ini ke Amerika, saya mendapat kejutan yang tak terduga. Begini ceritanya, di Washington tidak ada vihara, ketika saya ke sana, umat bertanya padaku bagaimana kesan saya selama di Washington, saya menjawab: “Bagus sekali, bersih dan lapang, sedikitpun tidak sesak baik penduduknya maupun transportasinya. Nyaman dan bersih, tetapi sayangnya tidak ada vihara”.

Maka itu umat di sana mulai berniat mendirikan vihara. Mereka mencari lokasi yang serasi, akhirnya mereka mendirikan sebuah center yakni “Perkumpulan Orang Taiwan”. Tujuannya adalah untuk mengundang penceramah datang memberi ceramah Dharma. Sebelum ceramah dimulai mereka akan melakukan propaganda yang berisikan betapa baiknya Negara Taiwan. Bagi saya yang berasal dari dataran Tiongkok tentu saja tidak cocok berada di sana, maka itu saya menolak tawaran mereka. Ini adalah rintangan bagiku.

Hambatan yang kedua adalah mereka telah memiliki seorang ketua yayasan, yang merupakan seorang Bhiksu.

Bhiksu ini baru saja menyelesaikan ceramah sutra di sini, karena Bhiksu ini bukan menetap di sini, sehingga sebelum pergi, dia berpesan dulu : “Kalian jangan lagi mengundang orang lain datang memberi ceramah”, alasannya adalah dia khawatir nanti umatnya dengar ceramah ini dan ceramah itu, campur baur dan jadi kacau balau, makanya si Bhiksu ini tidak mengizinkan umatnya mendengar ceramah orang lain. Makanya ini juga merupakan halangan bagiku.

Sungguh tak terduga ternyata Bhiksu yang dimaksud ini bernama “Chin Kung”. Orangnya amat sungkan, menyapaku sebagai “Upasaka Huang Nianzu”. Empat bulan yang lalu Master Chin Kung yakni tahun 1987, ketika saya berkunjung pada sekitar musim panas dan gugur, pada saat itu beliau sedang membimbing perkumpulan umat Buddha ini. Apa yang mereka pelajari saat itu? Mereka sedang mempelajari Sutra Usia Tanpa Batas hasil himpunan Guru Xia. Jalinan jodoh ini sungguh istimewa!

Master Chin Kung bukan hanya menceramahkan pada mereka Sutra Usia Tanpa Batas, bahkan menunjukkan alinea dan kalimat mana yang merupakan inti sutra yang penting, bagian sutra mana yang perlu dihapal…….ini adalah tulisan langsung dari Master Chin Kung dan diperbanyak kepada anda semuanya, beliau amat disiplin. Maka itu sebelum kedatangan saya, mereka telah begitu serius mempelajari Sutra Usia Tanpa Batas.

Sebelum menuntun mereka mulai belajar Sutra Usia Tanpa Batas, Master Chin Kung akan bertanya duluan:”Mengapa kita harus mempelajari sutra ini?” Beliau menggunakan enam pendapat pakar lain, ada yang berasal dari sesepuh, pakar terkenal, dan yang ketiga adalah pendapat saya, seperti yang tertulis….. menurut Huang Nianzu adalah….. Oleh karena di Amerika ada belajar Sutra Usia Tanpa Batas maka nama saya jadi akrab di sana.

Dengan jalinan jodoh ini akhirnya saya dapat menembusi rintangan di atas dan mereka mengundangku untuk memberi ceramah di sana.

Akhirnya saya mengerti jalinan jodoh yang terjadi di Amerika waktu itu: Master Chin Kung ternyata adalah murid dari Upasaka Li Bing-nan. Dan Upasaka Li Bingnan ini di Taiwan telah memiliki sebuah posisi di hati umat, berceramah dan memimpin tiga organisasi, banyak orang yang menyanjungnya, wafat di usia 90 tahun lebih, dia juga adalah murid Guru Xia Lian-ju, juga adalah murid dari pamanku Upasaka Mei Guang-xi. Dan Master Chin Kung adalah murid dari Upasaka Li Bingnan, yang kemudian meninggalkan duniawi dan menjadi Bhiksu.

Dia itu orang yang bagaimana? Upasaka Zheng Song-ying adalah seorang praktisi senior di Shanghai, dia menulis surat padaku: “Master Chin Kung ini orangnya trampil dalam berceramah”. Saya belum pernah bertatap muka dengannya, tetapi dia mendengar bahwa saya orangnya baik, dengan begitu dia menyambut baik diriku berceramah di sana, bahkan dia membawa buku buah penaku dari Amerika ke Taiwan untuk dicetak kembali.

Awalnya saya kurang memahami dirinya, tetapi Upasaka Zheng Song-ying lebih tahu tentang dia, mengatakan padaku, orang ini berceramah tentang Ajaran Dhyana, Ajaran Sukhavati………trampil sekali dalam berceramah! Ketika di Amerika, saya juga pernah mendengar orang bilang begitu, kabarnya dulu sebelum berceramah, dia selalu membuat persiapan terlebih dahulu dan sekarang tak perlu lagi, apa yang diucapkannya mengalir secara alamiah.

Ketika saya mendengar ucapan ini, saya hanya merasa ah ini cuma pujian belaka dari para murid kepada sang guru, maka itu saya tidak terlalu peduli. Ternyata Upasaka Zheng Song-ying juga berkata serupa, akhirnya saya baru mengerti. Master Chin Kung sungguh adalah praktisi senior!

Washington adalah ibukota Amerika, umat di sini di bawah bimbingan Master Chin Kung, mereka mempelajari Sutra Usia Tanpa Batas. Dalam tahapan belajar dapat mengembangkan Buddha Dharma, sungguh bernilai!

Dikutip dari ceramah Upasaka Huang Nianzu
Judul : Pokok Bahasan Selama Kunjungan ke Amerika
   

這次去,意外的是什麼呢?這個情形值得跟大家說一說,就是在華盛頓沒有寺院,我去了之後,人家問我:“你對華盛頓印象怎麼樣?”我說:“印象都好,乾淨極了,非常寬闊,一點不擠,不是人擠人,車擠車。非常瀟灑、鬆散、乾淨。”我說:“這個我都很滿意,就是缺個寺院。”於是,他們便積極想搞個寺院。“華府佛教會”也在募捐。找了個地方跟咱們居士林似的。它的前身是一個文化中心,所以是借來的臨時的會址,本不在此辦公,只在那兒開會,就是請人講經說法時才用那個地方。那個中心的前身就是“臺灣同鄉會”。他們的宗旨很明顯,就是請人來講經而用。在這裏說法之前,他們要先做一番宣傳工作。要說臺灣怎麼怎麼好。那麼對於我來說,這當然是不可能的了(因為我是從大陸來的)。本來要宣傳一番的,因為這個原因而免了。這是一個障礙。

第二個障礙就是,一個法師是他們的會長,稱為“邀領”,因為“廟”裏沒有和尚嘛,所以只能稱這個法師為“邀領”。

這個法師剛在此地講完一部經,因為不常住此處,臨走前他宣佈說:“你們不要再請人講了”原因是怕大家聽經聽亂了,所以本來是不許再聽別人講的了。那麼這又是一個障礙。

意想不到的就是這個法師,他叫做“淨空”。他人非常客氣,稱我為“黃念祖居士”。淨空法師在四個月之前,也就是一九八七年,我去的時候是夏秋之際,他當時正在這領導整個當地的佛教會學習。在學習什麼呢?學習夏老師會集的這一部《大乘無量壽經》。這個因緣是很特殊的!《佛說大乘無量壽莊嚴清淨平等覺經》。正在領大家學習這個經,而且訂出了每一章、每一條,要點是什麼、有哪些經文搞出來應該背誦的……這都是法師他親筆寫的,複印給大家。這是很嚴肅、很有規格的。所以在我來之前,他們已經很周密地、系統地在學習《無量壽經》。

他在教大家開始學習之前,先有一個總的引言:為什麼要學習這個經?他引了六段話,有古德的話、有名人的話,其中第三段就引了我的話。這第三段是用中英文標注的。為什麼要學習《無量壽經》?下面是英文註解,因為他們是在美國嘛。其中這第三段標注的就是黃念祖居士怎麼怎麼說的,因此在美國由於學習《無量壽經》,對於我這個名字他們已經很熟了,人手一份發給大家。

在美國當時,當然這一個因緣關係我是明白的:他是臺灣李炳南的弟子。這個李炳南在臺灣完全成一個權威了,講《易經》、講佛法……領導三個團體,大家都是一致敬仰他,九十多歲往生的,他也是夏(蓮居)老師的學生,也就是我舅父梅光羲居士的學生。而淨空法師又是李炳南的弟子,後來出家作了和尚。

這個人是如何呢?鄭頌英居士(編者按:鄭老乃上海大居士)來信告訴我說:“這個人是辯才無礙了”。我跟他沒有見面,但是他聽說了我後,歡迎我去講,而且他把我的書又從美國帶到臺灣去印。先前對於他,我沒有多少瞭解,而上海鄭頌英居士知道,說這個人講禪、講淨土……是辯才無礙了!在美國當地,我當時也聽到過這話,說是他先前講法前還要作個預備,後來就不用預備了,講什麼都是自然流出了。我當時聽到這話,只覺得這是弟子們對於自己師父的一種讚揚的話,所以沒有十分留意。等聽到鄭頌英也有這個說法,才算就真是知道了。這是一位大德!

華盛頓是美國的首都,那裏的居士們正是在淨空法師的領導之下,研究《無量壽經》。研究過程中,提倡佛法,很正規的!對於這麼一個佛教會,我覺得:不管是從佛教的角度來看,還是從世界和平的角度來看,這都是件很值得歡迎、很令人鼓舞的事兒,更何況他們的一些骨幹都是很有朝氣的人!

摘自:訪美雜談
 黃念祖老居士主講