Jumat, 10 Januari 2014

Tanya Jawab 67



Tanya Jawab

Umat Bertanya :

Pernikahan yang tidak direstui ayahbunda, apa yang harus dilakukan oleh kedua mempelai? Apakah sebagai anak harus mengikuti keinginan ayahbunda barulah disebut berbakti?
  
Master Chin Kung Menjawab :

Dalam hal berbakti masyarakat Tiongkok menitikberatkan pada kata “menuruti”, tetapi mematuhi itu bukan berdasarkan perasaan, tetapi menuruti pada kebajikan, jangan sampai salah paham. Masa kini banyak ayahbunda menginginkan anaknya jadi pejabat besar, kaya raya, sehingga diri sendiri bisa menikmati kesenangan; andaikata putra putri mengikuti keinginan ayahbundanya, maka ini telah salah. Maka itu, “menuruti” adalah menuruti kebajikan, bukan malah menuruti kerisauan, bukan malah menuruti tuntutan yang tidak beralasan.

Dalam teladan bakti di Tiongkok, yang terunggul adalah Kaisar Shun, ayah dan ibu tiri Shun serta adik tirinya bukanlah orang berhati baik, selalu berniat mencelakai nyawa Shun. Andaikata Kaisar Shun berbakti dan penurut maka bukankah lebih baik mati saja karena dengan mati barulah berbakti, tetapi ini adalah kesalahan besar, malah menciptakan kesalahan terbesar pada ayahbunda. Bakti Shun adalah menuruti pada kebajikan, dia tahu bahwa ayahbundanya mempunyai pemikiran salah, maka itu dengan menggunakan kebijaksanaan yang tinggi serta upaya kausalya, sehingga ayahbunda serta adiknya dapat tercerahkan, memperbaiki diri ke jalan yang benar, ini barulah bakti terbesar.

Hari ini putra putri ingin menikah, haruslah mengingatkan mereka di mana tujuan dari pernikahan yang sesungguhnya? Jika hanya demi dua orang saling mencintai, maka ikatan pernikahan ini amat lemah, karena jika sampai rasa cinta itu hilang maka celakalah, usia pernikahannya juga segera berakhir, kini angka perceraian di masyarakat amat tinggi, ini dikarenakan tujuan pernikahan yang salah. Tujuan dari pernikahan haruslah memiliki harapan yang sama, tujuan hidup yang sama, dengan demikian barulah dapat langgeng. Apa yang disebut dengan pasangan melatih diri adalah yang memiliki minat yang sama dan tekad yang sejalan,  barulah pernikahan dapat berlangsung langgeng.


Ini adalah sebuah etika moral dan hanya mereka yang telah belajar ajaran orang suci barulah dapat menjadi insan yang beretika moral. Jalinan pernikahan adalah perpaduan dari etika moral, orang suci akan memujinya, tetapi pada jaman sekarang mana ada orang yang mengajarinya, siapa yang memahami tentang etika moral? Suku kata “etika moral”, sebagian orang bisa melafalnya keluar, tetapi tidak mengetahui maknanya. Di dalam “Kitab Tiga Aksara” tertera bahwa : “Manusia yang tidak belajar, tidak mengenal etika moral”. Harus mempelajari ajaran para bijaksana terdahulu, ini adalah kebijaksanaan yang sesungguhnya, kumpulan pengalaman  selama ribuan bahkan puluhan ribu tahun, merupakan sebuah jalan besar yang kuat. Tetapi sayangnya orang sekarang tidak sudi mempelajarinya, kini kami telah mengerti, maka itu harus giat mempelajarinya.

Dalam menunaikan bakti, di dalam dunia ini sungguh sulit. Maka itu, jika anda berharap pernikahan anak anda dapat sempurna, maka harus mengingatkannya, jangan menggunakan perasaan cinta emosional, tetapi harus demi masa depan, karir, dan dapat berhasil menemukan teman melatih diri, dapat bersama-sama membantu orang lain, perpaduan ini akan lebih bagus.   

  

問:孩子婚嫁,父母同意,請問雙方應如何處?孩子是否完全隨順父母心意才算盡孝?

答:中國對孝最重要的是要求「順」,但孝順不是順情識,而是順本性,千萬不能錯解了。現在有些父母喜歡兒子作大官、發大財,自己好享受;兒子要是隨順父母,這就錯了。所以,順是順性德,不是隨順煩惱,不是隨順無理的要求。

中國講孝道,第一位是舜王,舜王的父母與繼母生的弟弟都不是善人,起心動念想方設法要把舜王害死。如果舜王孝順,那就只好死,死了才順父母的心,但這就是大錯,造成父母最大的過失。大舜孝順是順性德,他知道父母有錯誤的觀念,所以他用高度智慧、善巧方便,讓父母與弟弟覺悟,改過自新,這才是大孝。

今天兒女要結婚,要提醒他們結婚的目的何在?如果是為了兩個人相愛,這個婚姻是非常脆弱的,因為到哪一天不愛就完了,他的婚姻壽命就死亡了。今天社會離婚率這麼高,就是結婚的目的錯了。結婚的目的是要有共同的願望、共同的生活目標,如此才能維持長久。所謂是志同道合,雙方的興趣、志願相同,婚姻就能維持長久。

這是在現實狀況之下,還談不上道義,只有真正受過古聖先賢教誨的人,才懂得道義。婚姻是道義的結合,神聖都讚歎,但是現在沒有人教導,何人懂得道義?「道義」二字,一般人能念得出來,但不懂意思。《三字經》云:「人不學,不知義。」一定要學古聖先賢的教誨,它是真實的智慧,累積千萬年的經驗,是人生一條康莊大道。可惜現在人不肯學,我們現在明白了,就要認真努力修學。

盡孝道,在這個世間非常困難。所以,你希望小孩婚姻美滿,就必須提醒他,不能純粹為感情,要為前途、為事業,真正找到志同道合,能互相幫助的人,這樣的結合比較好。21-90-67