Selasa, 03 Desember 2013

Empat Materi Sederhana Master Yongming Yanshou 03



Setelah Master menjadi Bhiksu, Master Yanshou menjalani kehidupan yang amat sederhana, dengan sila sebagai guru, dengan penderitaan sebagai guru, pagi dan siang hari sibuk mempersiapkan persembahan buat anggota Sangha lainnya, malam hari belajar Dhyana, beliau amat tekun. Oleh karena baru memasuki Sangha sehingga banyak tugas yang harus dikerjakan.

Pada waktu itu Master Yanshou tidak tidur di malam hari, pagi hari aktivitasnya begitu banyak, malam hari harus ke puncak gunung untuk mengadakan pradaksina, melafal Amituofo sampai seratus ribu kali. Apakah hadirin tahu berapa waktu yang diperlukan untuk melafal seratus ribu kali Amituofo? Walaupun anda melafalnya dengan kecepatan tinggi, satu jam melafal sepuluh ribu kali, anda juga memerlukan sepuluh jam untuk menwujudkannya, maka itu dia tidak tidur di malam hari, demikian tekunnya. Beliau pernah ke Gunung Tian Tai untuk belajar Aliran Dhyana, di sana beliau sekali memasuki samadhi bisa mencapai 90 hari, ketrampilan samadhi ini sungguh mendalam, begitu keluar dari samadhi barulah disadarinya bahwa burung-burung telah membuat sarang di tubuhnya, bisa dibayangkan telah berapa lama waktu berlalu.

Oleh karena dia sangat rajin, maka suatu hari ketika sedang bekerja di alam bebas, dia mendengar ada suara kayu bakar yang di lempar ke tanah, mendadak dia mencapai pencerahan, setelah mencapai pencerahan besar, dia menulis sebuah syair, yang berisikan empat kalimat. Syair ini menyatakan bahwa beliau telah memperoleh Dharmakaya, ini adalah pencerahan besar, kondisi batin ini sulit kita pahami. Beliau melihat segala benda itu bukan miliknya, contohnya dari atas meja ini sampai lantai, seluruh barang yang ada bukan miliknya, bahkan debu-debu yang berterbangan di antara meja sampai lantai juga bukan miliknya, dan juga gunung, sungai dan dataran juga dilihatnya sebagai tubuh Raja Dharma, yang berarti beliau telah menemukan jiwa sejatinya. Sejak itu beliau dinobatkan menjadi sesepuh ketiga dari Aliran Dhyana sekte Fayan Zong (Dharma Eye School), setelah mencapai pencerahan bukanlah artinya harus bersantai ria, tetapi beliau lebih bersemangat dan tekun.
  

Dikutip dari Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Empat Materi Sederhana Master Yongming Yanshou
Tanggal : 28 Agustus 2013


大師出家以後,生活都很淡泊,真的是以戒為師,以苦為師,白天勞作供養僧團,晚上修習禪定,很精進。因為剛出家都要作務

永明延壽當時晚上都不睡覺的,白天做一百零八樁佛事,晚上到山峰那裡去繞佛,念十萬句佛號。你知道十萬句要念多久?就算你以最快的速度,一小時念一萬,你也要十個小時,所以他是晚上不睡覺的,這麼樣的精進。他曾經到天台山修禪定,在那個天柱峰一入定就九十天,這個禪定很深,等他出定的時候發現那個鳥都在他身上做窩了,你看多久。

因為他這樣的用功,有一次在寺院裡面,他在出坡勞動,他聽到柴,過去燒柴,那個柴掉到地上的聲音,他就豁然大悟,就觸動了他的玄機了,大悟之後就說了一首偈子,說「撲落非他物,縱橫不是塵,山河並大地,全露法王身。」他見到法身了,這是大徹大悟,那個境界我們是沒辦法體會的,這是如人飲水冷暖自知,你沒有開悟,人家說,你都是廣東話叫一頭霧水,你聽不懂的。人家看到那個掉到地上的不是他物,不是別的東西,掉到地上之後就會有塵土飛揚起來,縱橫也不是塵,是什麼?連山河大地都是法王身,你看人家大徹大悟了,看一切法皆是法王身,見性了。所以於是就得了法眼宗的法嗣,成為第三祖,法眼宗第三祖。禪宗一花開五葉,他是法眼宗的第三祖,開悟就不是沒事了,悟後起修他就更加的用功。

定弘法師主講
2013/8/28